Minggu, 23 Februari 2014

FEED BURGER UNTUK PENGGEMUKAN DOMBA YANG BERBASIS MBAH GESANG (LIMBAH GEDEBOG PISANG)

RINGKASAN
Tanaman pisang (Musa paradisiaca) merupakan salah satu tanaman yang mampu hidup diberbagai musim sehingga hampir semua daerah di Indonesia banyak membudidayakannya.Salah satu limbah yang dikeluarkan dari proses budidaya tanaman pisang adalah gedebog pisang. Gedebog pisang sisa panen.memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai komponen ransum ternak. Kelemahan dari gedebog pisang memiliki kualitas yang rendah dan serat tinggi sehingga perlu dilakukan teknologi untuk meningkatkan kualitas pakan.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan pakan penggemukan domba yang berkualitas dan berbasis gedebog pisang, memperoleh data nilai nutrisi yang terkandung dalam burger yang berbasis gedebog pisang.Penelitian ini diharapkan mampu ikut memecahkan masalah penyediaan pakan yang tidak kontinyu dan keterbatasan pada saan musim kemarau.Penelitian Feed Burger untuk Penggemukan Domba yang Berbasis Mbah Gesang (Limbah Gedebog Pisang) yang dilakukan adalah pembuatan gedebog pisang selama 3 minggu untuk menjadi fermentasi. Membuat feed burger menjadi ransum lengkap dengan menambah bekatul dan ampas tahu. Melakukan analisis proksimat hasil Feed Burger Mbah Gesang.Melakukan pengadaptasian terhadap ternak.Melakukan perlakuan pemberian feed burger mbah gesang selama 4 bulan. Pengolahan Data Mengumpulkan data 2 sampel analisis proksimat burger mbah gesang dan data pertambahan bobot badan selama 4 bulan.Variabel yang diamati adalah konsumsi pakan dan perubahan bobot badan.Rancangannya adalah dua perlakuan dan 2 ulasan. To adalah pakan rumput dan T1 adalah 100% feed burger mbah gesang. Setiap bulan melakukan pengamatan pertambahan bobot badan dengan meninbang masing-masing domba.Menganalisis hasil data tersebut variabel dan rancangan.Menyimpulkan analisis hasil data.
Luaran yang diharapkan adalah Feed burger sebagai ransum komplit berbahan dasar mbah gesang (limbah gedebog pisang).Data nilai nutrisi burger gedebog pisang sebagai pakan komplit. Pertambahan bobot badan domba  yang diberi burger ransum komplit berbahan dasar mbah gesang (limbah gedebog pisang). Manfaat dari penelitian ini adalah sumber informasi pada peternak tentang pemanfaatan limbah pisang sebagai pakan ternak.Informasi teknologi pengolahan limbah gedebog pisang dengan burger fermentasi untuk menambah kualitas limbah.Solusi penyediaan pakan alternatif pada saat musim kemarau.Sumber informasi pada peternak tentang pemanfaatan burger gedebog pisang sebagai pakan berpotensi untuk penggemukan ruminansia sehingga meningkatkan efisiensi biaya produksi.Membantu pemerintah dalam mencapai program swasembada daging dengan pemanfaatan bahan pakan lokan inkonvensional.Alternatif untuk dipertimbangkan dengan kebijakan sebagai bahan pakan.

Kata kunci: Fermentasi, gedebog pisang, feed burger, bobot badan domba.

BAB I Text Box: 3Text Box: 3

PENDAHULUAN
1.1.       JUDUL PROGRAM

Feed Burger untuk Penggemukan Domba yang Berbasis Mbah Gesang (Limbah Gedebog Pisang)

1.2.       LATAR BELAKANG

Tanaman pisang (Musa paradisiaca) merupakan salah satu tanaman yang mampu hidup diberbagai musim sehingga hampir semua daerah di Indonesia banyak membudidayakannya. Salah satu limbah yang dikeluarkan dari proses budidaya tanaman pisang dan memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai komponen ransum ternak adalah gedebog (batang) pisang sisa panen.
Kelemahan gedebog pisang sebagai bahan pakan untuk ternak secara langsung dalam bentuk alami adalah nilai palatabilitas yang rendah. Adanya tannin suatu senyawa phenol yang akan mengganggu kecernaan bahan organik, khususnya protein dengan terbentuknya ikatan kompleks tannin-protein berlebihan yang sulit dicerna di dalam sistem pencernaan ruminansia, dan kandungan serat kasar yang tinggi. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk mengatasi kendala pemanfaatan batang pisang sebagai komponen ransum ruminansia adalah aplikasi teknologi bioproses dengan metode fermentasi.
Fermentasi dengan probiotik starbio akan meningkatkan kandungan nutrien dan palatabilitas pakan. Tujuan fermentasi gedebog pisang akan meningkatkan protein dan menurunkan serat sehingga mendapatkan kecernaan yang tinggi. Produk hasil bioproses dari bahan tunggal umumnya masih memiliki nilai nutrisi yang relatife belum mencukupi kebutuhan zat pakan untuk produksi ruminansia yang maksimal.
Feed burger merupakan hasil pengkayaan zat pakan setelah proses fermentasi untuk meningkatkan nilai manfaatnya.  Feed burger yang berbahan


dasar fermentasi gedebog pisang akan menjadi ransum komplit yang sangatdibutuhkan untuk penggemukan domba sekaligus menjadi solusi pakan di musim kemarau.

1.3.       RUMUSAN MASALAH

Usaha peternakan sering kali dihadapkan dengan masalah mahalnya biaya pakan.Konsentrat yang digunakan sebagai pakan penguat dalam pemeliharaan ternak domba merupakan masalah mahalnya biaya pakan.Untuk itu perlu dicari bahan pakan alternatif sebagai penyusun konsentrat yang harganya murah, jumlahnya melimpah dan tetap mengandung kandungan nutrien yang dibutuhkan ternak.Bahan pakan alternatif dapat diperoleh dengan memanfaatkan limbah industri atau limbah pertanian.
Salah satu limbah pertanian adalah gedebog (batang) pisang yang jumlahnya cukup banyak dan dapat digunakan sebagai bahan pakan.Gedebog pisang memiliki kualitas yang rendah dan serat tinggi sehingga perlu dilakukan teknologi untuk meningkatkan kualitas pakan.

1.4.       TUJUAN

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan pakan penggemukan domba yang berkualitas dan berbasis gedebog pisang, memperoleh data nilai nutrisi yang terkandung dalam burger yang berbasis gedebog pisang dan  mengetahui pengaruh pemberian pakan fermentasi gedebog pisang yang ditambah bekatul terhadap pertambahan bobot badan domba. Penelitian ini diharapkan mampu ikut memecahkan masalah penyediaan pakan yang tidak kontinyu dan keterbatasan pada saat musim kemarau.

1.5.       LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1.    Feed burger sebagai ransum komplit berbahan dasar mbah gesang (limbah gedebog pisang).
2.    Data nilai nutrisi burger gedebog pisang sebagai pakan komplit.
3.    Pertambahan bobot badan domba  yang diberi burger ransum komplit berbahan dasar mbah gesang (limbah gedebog pisang).
4.    Artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal ilmiah.

1.6.       KEGUNAAN

1.    Sumber informasi pada peternak tentang pemanfaatan limbah pisang sebagai pakan ternak.
2.    Informasi teknologi pengolahan limbah gedebog pisang dengan burger fermentasi untuk menambah kualitas limbah.
3.    Memberikan solusi penyediaan pakan alternatif pada saat musim kemarau.
4.    Sumber informasi pada peternak tentang pemanfaatan burger gedebog pisang sebagai pakan berpotensi untuk penggemukan ruminansia sehingga meningkatkan efisiensi biaya produksi.
5.    Membantu pemerintah dalam mencapai program swasembada daging dengan pemanfaatan bahan pakan lokan inkonvensional.




BAB II

TINJUAN PUSTAKA
2.1.       Domba

Domba merupakan ternak yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dalam mengubah pakan hijauan menjadi daging, serta mampu menghasilkan daging dengan baik hanya dengan pemberian pakan hijauan saja. Selain itu keunggulan dari domba yaitu kebutuhan kandang serta perlengkapan yang lain untuk membudidayakan sangat sederhana, memiliki kemampuan beradaptasi tinggi dan memiliki kemampuan beranak banyak (prolifik) dan dapat beranak sepanjang tahun. Namun domba membutuhkan lebih banyak pakan dari pada sapi jika dibandingkan jika dibandingkan dengan bobot tubuhnya.Domba termasuk hewan ruminansia, yang sebagian besar pakannya adalah hijauan.Hijauan yang biasa dimakan oleh domba yaitu rumput-rumputan dan termasuk didalamnya sisa-sisa pertanian yang berupa jerami padi, jerami jagung, jerami kacang tanah dan lainlain.Domba juga dikatakan sebagai hewan perumput yang selektif, lebih suka rumput yang pendek, legum dan berbagai jenis semak yang pendek.Apabila domba dipindahkan ke tempat yang baru, perlu adaptasi terlebih dahulu terhadap pakan. Berbeda dengan kambing yang mampu merumput pada padang rumput yang sangat pendek sampai daun-daun semak yang biasanya tidak dimakan oleh domba (Baihaqi et al., 2004).

2.2.       Limbah Pisang

Tanaman pisang (Musa paradisiaca) merupakan sumber pakan yang penting, karena selain produktivitasnya tinggi juga menghasilkan produk limbah/sampingan yang beragam, sehingga relatif tersedia sepanjang tahun. Secara kumulatif, fraksi batang, daun atau anakan dapat menghasilkan bahan pakan (BK) sebesar 11,2 ton/ha, dengan pola ketersediaan sepanjang tahun. Luas areal tanam tanaman pisang diperkirakan mencapai 74.751 ha (Direktorat Jendral Bina Produksi Tanaman Hortikultura, 2003), sehingga potensi pakan asal tanaman pisang secara nasional mencapai sekitar 800.000 ton/tahun. Beberapa daerah penting enghasil pisang antara lain yang terbesar adalah Jawa Barat dan Jawa Timur (>10.000 ha), Jawa Tengah, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Banten (4.000–8.000 ha), serta Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Selatan (1.300–2.600 ha) (Ginting, 2004).
Pakan alternatif yang berasal dari limbah pertanian maupun perkebunan mulai banyak dimanfaatkan seperti limbah yang berasal dari tanaman pisang (Musa paradisiaca) yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan mulai dari batang pisang bagian bawah (bongkol), tengah dan bagian atas termasuk daunnya. Wina (2001) menjelaskan bahwa total produksi batang pisang dalam berat segar minimum mencapai 100 kali lipat dari produksi buah pisangnya sedangkan total produksi daun pisang dapat mencapai 30 kali lipat dari produksi buah pisang. Kandungan batang pisang dari Laboratorium Ilmu Nutrisi Makanan Ternak UNS memiliki kandungan nutrien bahan kering (BK) 87,7%, abu 25,12%, lemak kasar (LK) 14,23%, serat kasar (SK) 29,40%, protein kasar (PK) 3,01% dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 28,24%.

2.3.       Fermentasi

Fermentasi merupakan proses perombakan struktur keras secara fisik, kimia dan biolagi, sehingga bahan dengan struktur yang komplek akan berubah menjadi lebih sederhana dan hal tersebut menyebabkan daya cerna ternak menjadi lebih efisien (Purnama dan Note, 2006).
Fermentasi dapat meningkatkan kandungan nutrien dan nilai manfaat dari bahan asal.Bahan yang mengalami fermentasi biasanya mempunyai kandungan nutrien yang lebih tinggi di bandingkan dengan bahan asalnya (Mirnawati, 1999 cit Hidayah, 2008).Salah satu probiotik yang dapat digunakan adalah starbio.
Melalui teknologi fermentasi, kemungkinan kadar protein bahan baku tersebut di atas dapat ditingkatkan dan kadar serat kasarnya dapat diturunkan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa fermentasi lumpur sawit dengan Aspergillus niger dapat meningkatkan kadar protein sejati (protein kasar dikurangi nitrogen terlarut x 6,25) dari 10,4% menjadi 17% dan menurunkan kadar serat ADF dan NDF, masing-masing dari 44,3 dan 62,8% menjadi 39,9 dan 52,1% (Pasaribu et al., 1998).

2.4.       Ransum Komplit untuk Penggemukan

Pakan komplit dengan kadar protein-TDN 17,5 – 50% atau 15-60% atau 17,50 – 60% serta bobot potong 20 kg mampu menghasilkan lemak karkas rendah (kelas 1). Formulasi pakan komplit untuk penggemukan domba secara feedlot yang disarankan untuk menghasilkan lemak karkas rendah adalah dengan kadar protein-TDN 17,5 – 50% atau 15 – 60% atau 17,50 – 60%, dan pemotongan domba pada bobot 20 kg (Pubowati et al., 2008).












BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian Feed Burger untuk Penggemukan Domba yang Berbasis Mbah Gesang (Limbah Gedebog Pisang) akan dilaksanankan selama 6 bulan di tanah kosong kelurahan Rowosari, Tembalang, Semarang dan laboratorioum Ilmu Makanan Ternak, Fakultas Pternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro.

3.1.       Ternak

Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah domba jawa lokal jantan  sebanyak 4 ekor.b Semua domba berumur sekitar 1 tahun dan rerata bobot badan 20 kg. Keempat ekor domba tersebut dikelompokkan menjadi dua perlakuan, masing-masing terdiri dari 2 ekor.Kelompok domba pertama, diberi pakan berupa pakan biasa yaitu rumput. Kelompok domba kedua diberikan pakan hasil dari feed burger mbah gesang.

3.2.       Pelaksanaan

3.2.1. Persiapan

Pembuatan Gedebog Pisang Fermentasi, mencacah gedebog picsng menjadi partikel yang kecil-kecil. Mengurangi kadar air cacahan gedebog pisang dengan penjemuran di bawah sinar matari sampai kadar air sebesar 60%.  Melakukan Pencampuran urea 1% dari bahan baku, air secukupnya, starbio, dan gedebog pisang yang sudah dicacah menjadi pertikel kecil sapai homogen. Melakukan pengeraman dalam terpal dan menutup sampai rapat.Fermentasi mulai digunakan di minggu ke 3.
Pembuatan Feed Burger Menjadi Ransum Lengkap, Fermentasi yang berumur 3 minggu siap dijadikan feed burger ransum komplit dengan mencampurkan pengkaya kandungan nutrisi dengan perhitungan ransum. Ransum tambahannya adalah bungkil kedelai dan bekatul. Melakukan pengepackan menggunakan drum yang ditutup.
Analisis Proksimat, dua sampel dari feed burger dilakukan analisis proksimat di Laboratorium Makanan Ternak, fakultas peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro.
Penimbangan Bobot Badan, empat ekor domba jantan yang akan diteliti harus ditimbang terlebig dahulu

3.2.2. Perlakuan

Adaptasi, hari pertama perlakuan adaptasi semua ternak ditimbang terlebih dahulu untuk mendapatkan bobot badan awal.Masa adaptasi dilakukan selama 3 minngu.
Pemberian Pakan, memberikan perlakuan selama 4 bulan setelah ternak beradaptasi. Variabel yang diamati adalah konsumsi pakan dan perubahan bobot badan.Rancangannya adalah dua perlakuan dan 2 ulasan. To adalah pakan rumput dan T1 adalah 100% feed burger mbah gesang. Setiap bulan melakukan pengamatan pertambahan bobot badan dengan meninbang masing-masing domba.

3.2.3. Pengolahan Data

Mengumpulkan data 2 sampel analisis proksimat burger mbah gesang dan data pertambahan bobot badan selama 4 bulan.Menganalisis hasil data tersebut variabel dan rancangan.Menyimpulkan analisis hasil data.







BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1.  Anggaran Biaya

Anggaran biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan PKM-P dengan judul Feed Burger untuk Penggemukan Domba yang Berbasis Mbah Gesang (limbah Gededog Pisang) secara ringkas pada tabel berikut:

Tabel 2.1.Ringkasan Anggaran Biaya Kegiatan PKM-P
No
Jenis Pengeluaran
Biaya (Rp)
1
Peralatan Penunjang
Rp.  5.880.000,00
2
Bahan Habis Pakai
Rp.  4.370.000,00
3
Perjalanan
Rp.  1.500.000,00
4
Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar, laporan, dan lainnya
Rp.     750.000,00
Jumlah
Rp. 12.500.000,00

4.2.  Jadwal Kegiatan

Kegiatan penelitian ini dilakukan selama lima bulan, dengan jadwal kegiatan pada tabel berikut:

Tabel 2.  Jadwal Kegiatan PKM-P
No
Jenis Kegiatan
Bulan
1
2
3
4
5

1
Pembuatan Fermentasi Mbah Gesang





2
Pembuatan Feed Burger Mbah Gesang





3
Analisis proksimat




4
Perlakuan Pemberian Feed Burger Mbah Gesang pada Domba


5
Pengolahan Data







 


DAFTAR PUSTAKA


Baihaqi, M., M. Duldjamandan Herman R. 2004.Penampilan Domba Lokal yang Dikandangkan dengan Pakan Kombinasi Tiga Macam Rumput (Brachara humidicola, Bracharia decumbens dan Rumput Alam).Lokakarya nasional domba dan kambing. Fakultas Peternakan IPB. Bogor

DIREKTORAT JENDERAL BINA PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA. 2003. Statistik Hortikultura.

Ginting, Simon P. 2004. Tantangan dan Peluang Pemanfaatan Pakan Lokal untuk Pengembangan Peternakan Kambing di Indonesia.Lokakarya Nasional Kambing Potong. 17(1): 61-77.

Mirnawati cit Hidayah.N., 2009.Pengaruh Penggunaan Sekam (Rice hulls) Fermentasi Dalam Ransum TerhadapPerforman Domba Lokal Jantan.Skripsi S1 Fakultas Peternakan Universitas Sebelas Maret. Surakarta

Pasaribu, T., A. P. Sinurat, T. Purwadaria, Supriyati, J. Rosida, dan H. Hamid. 1998. Peningkatan Nilai Gizi Lumpur Sawit Melalui Proses Fermentasi: Pengaruh Jenis Kapang, Suhu, dan Lama Proses Enzimatis. J. Ilmu Ternak Vet. (In press).

Purbowati , E., C. I. Sutrisno, Baliarti, S.P.S, Budi dan W. lestariana. 2008. Karakteristik Karkas Domba Lokal Jantan Yang Digemukkan Secara Feedlot Dengan Pakan Komplit Berkadar Protein Dan Energi Yang Berbeda.Seminar nasional teknologi peternakan dan veteriner. 400 (1) : 394-401.

Purnama.J dan T. P. Note., 2006. Jerami Fermentasi Sebagai Pakan Alternatif  Bagi Ternak Sapi Pada Musim Kemarau. www.database.deptan.go.id. Akses 10 Oktober 2013

Wina, E. 2001. Tanaman Pisang Sebagai Pakan Ternak Ruminansia. Jurnal Wartazoa. 11 (1): 20-27.