Minggu, 01 Februari 2015

PERAN NUTRIEN DALAM MENDUKUNG PROSES REPRODUKSI TERNAK

Oleh:
Harum Ishma Savitri
23010112130093
S-1 Peternakan, FPP, UNDIP 2012

                Nutrien yang dibutuhkan oleh ternak meliputi karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin dan air. Masing-masing nutrisi memiliki fungsi yang berbeda. Nutrien atau zat makanan sangat dibutuhkan oleh hewan untuk pembentukan jaringan tubuh, sintesa produksi susu, sintesa telur, pembentukan tenaga (energi), mengaktifkan kerja enzim dan hormone serta untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok berupa kontraksi otot dan organ tubuh. Pada ternak sapi, proses reproduksi dapat berjalan secara normal jika kebutuhan nutrisi pakan yang baik untuk pertumbuhan dan reproduksi dapat terpenuhi dengan optimal. Air, energi, protein, mineral dan vitamin sangat diperlukan untuk proses reproduksi yang normal. Selain itu, nutrisi pakan tersebut dibutuhkan dalam proses metabolisme tubuh, pertumbuhan dan produksi susu. Peranan status nutrisi terhadap kemampuan reproduksi adalah menginisiasi kebuntingan, menjaga nutrisi untuk pertumbuhan fetus yang normal dan menghindari komplikasi post partus seperti retensio plasenta dan milk fever (Winugroho 2002).

Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi dasar untuk semua binatang. Hewan mendapatkan karbohidrat mereka dari lingkungan eksternal (dibandingkan dengan tanaman, yang mensintesis karbohidrat oleh fotosintesis). Sekitar satu setengah sampai dua pertiga dari total kalori setiap binatang mengkonsumsi harian dari karbohidrat. Glukosa adalah karbohidrat yang paling sering digunakan sebagai sumber energi. Monosakarida ini dimetabolisme selama respirasi selular dan bagian dari energi digunakan untuk mensintesis adenosin trifosfat ( ATP ). Karbohidrat yang berguna lainnya adalah maltosa, laktosa, sukrosa, dan pati.

Protein
Berdasarkan peranan atau fungsi biologinya, protein dibedakan atas protein pembangun, protein pelindung, protein hormone, protein kontraktil, protein enzim, protein pengangkut dan protein simpanan. Protein pembangun adalah sebagai pembentuk struktur bahan atau jaringan, seperti otot, bulu. Protein enzim berfungsi sebagai biokatalisator dalam mengatalisis reaksi metabolism. Protein pengangkut atau transport yauti hemoglobin, seruloplasmin, serum albumin, lipoprotein dan mioglobin. Protein tersebut  berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan. Pengangkut tembaga, albumin, asam lemak dan lipid ke dalam darah. Protein pelindung merupakan protein spesifik yang umumnya terdapat dalam darah dan berperan melindungi serangan zat asing yang masuk dalam tubuh. Protein nutrient adalah jenis protein yang disimpan atau dibuat sebagai cadangan untuk berbagai proses metabolism. Proteohormon atau protein hormone merupakan protein yang telah diekskresikan oleh kelenjar tertentu langsung digunakan oleh darah untuk proses metabolism tertentu. Seperti, GH, STH, ACTH, TSH, LH, MSH dan insulin yang memiliki fungsi tersendiri.

Lemak
Fungsi lemak umumnya yaitu sebagai sumber energi, bahan baku hormon, membantu transport vitamin yang larut lemak, sebagai bahan insulasi terhadap perubahan suhu, serta pelindung organ-organ tubuh bagian dalam. Lemak sebagai bahan baku hormon juga sangat berpengaruh terhadap proses fisiologis di dalam tubuh, contohnya yaitu pembuatan hormon seks. Lipid digunakan untuk membentuk membran sel dan organel, selubung yang mengelilingi serabut saraf, dan hormon tertentu.

Mineral
Mineral diperlukan oleh hewan dalam jumlah yang cukup. Mineral berfungsi sebagai pengganti zat-zat mineral yang hilang, untuk pembentukan jaringan-jaringan pada tulang, urat dan sebagainya serta untuk berproduksi. Mineral dibutuhkan oleh hewan dalam jumlah yang cukup. Bagi ternak ruminansia, mineral selain digunakan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri juga digunakan untuk mendukung dan memasok kebutuhan mikroba rumen. Pada ternak ruminansia, selama siklus laktasi terdapat perbedaan antara beberapa periode dalam metabolisme mineral. Pada awal laktasi terjadi pengurasan mineral dari dalam tubuh, hal ini disebabkan mineral diperlukan untuk sintesis air susu. Mineral di dalam rumen dibutuhkan oleh mikroba untuk pembentukan vitamin B dan protein. Zn dapat mempercepat sintesa protein oleh mikroba melalui pengaktifan enzim-enzim mikroba. Suplementasi Zn dapat meningkatkan ketahanan sapi perah terhadap mastitis. Mineral Co berperan dalam sintesis vitamin B12. Mineral Cu dan Co bersama-sama dapat memperbaiki daya cerna serat kasar. Sulfur adalah salah satu unsur penting yang mempengaruhi proses fermentasi dalam rumen.

Vitamin
Kebutuhan vitamin pada ternak terutama digunakan untuk pertumbuhan, kesehatan, konversi ransum, reproduksi dan pemeliharaan. Vitamin A yang meliputi hampir di semua bagian tubuh yang berperan membantu proses metabolisme. Defisiensi vitamin A pada ternak akan mengakibatkan keratinisasi pada jaringan epithel, mengganggu sistem pernafasan, saluran pencernaan, reproduksi dan saluran urine serta gangguan penglihatan. Vitamin D berfungsi untuk membantu absorbsi dan metabolisme kalsium dan phosphor. Jika kekurangan vitamin D akan mengganggu pertumbuhan normal tulang, tulang menjadi lunak baik pergelangan tangan dan kaki, dan kekurangan secara regular akan mengakibatkan rakhitis. Pada ternak rakhitis terjadi pada anak yang baru lahir sebagai akibat defesien vitamin D pada saat kebuntingan. Vitamin E berfungsi untuk memperbaiki fertilitas dan sebagai antioksidan, defisiensi vitamin E akan mempengaruhi proses reproduksi. Vitamin K berfungsi untuk membantu proses penggumpalan darah, biasanya dapat disintesis oleh rumen.

Air

Air merupakan komponen sangat penting bagi kehidupan mahluk hidup. Tanpa air, kemungkinan tidak akan berlangsung kehidupan. Beberapa fungsi air, khususnya pada binatang ternak antara lain: Air berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh. Air berperan besar dalam membantu proses pencernaan. Air berfungsi untuk mengeluarkan bahan-bahan tak berguna di dalam tubuh, baik dalam bentuk keringan, urine, maupun feses (80% air). Air berfungsi sebagai pelumas persendian serta membantu mata untuk dapat melihat.  Beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan air pada hewan ternak, antara lain jenis ternak, umur, ternak, suhu lingkungan, jenis pakan yang diberikan, volume pakan ternak yang diberikan, serta aktivitas yang dilakukan. Bagi sapi pekerja, kebutuhan airnya akan lebih tinggi daripada sapi potong. Pada umumnya hewan ternak dapat mencukupi kebutuhan air dari air minum, air dalam nutrisi pakan serta air metabolik yang berasal dari glugosa, lemak dan protein. Bagi sapi pekerja dewasa, kebutuhan air minum yang harus disediakan kurang lebih 35 liter per hari, sedangkan bagi sapi dewasa lain cukup 25 liter per hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar