SISTEM PRODUKSI INDUK ANAK
A. Pemilihan
Calon Induk
|
1.
Sehat dan tidak cacat
2.
Memiliki BCS di atas 5, namun
jangan lebih dari 7
3.
Mampu melahirkan anak setiap
tahun
4.
Memiliki sifat memelihara anaknya
dengan baik
5.
Mampu menyapih anak dengan bobot
standar
|
B. Pemilihan
Pejantan
|
1.
Pemilihan pejantan disesuaikan
dengan bangsa calon indukan. Jika indukan adalah sapi dara dari bangsa local,
maka jangan memilih pejantan dari Bos Taurus.
2.
Pilih pejantan dengan tipe
pedaging yang baik, agar sifatnya dapat diturunkan oleh anakannya yaitu:
ü Bentuk
tubuh harus padat, dada dalam dan lebar, bila dilihat dari samping bentuk
tubuh seperti persegi panjang
ü Badan
seluruhnya penuh berisi daging, kualitas daging maksimum
ü Kepala
pendek dan lebar pada bagian dahi
ü Leher
dan bahu tebal, punggung dan pinggang lebar
ü Laju
pertumbuhannya cepat
ü Efisiensi
pakannya tinggi
ü Jaringan
lemak di bawah kulit tebal
|
C. Pengelolaan
Pakan
|
1.
Pakan yang dipilih hendaknya
sesuai dengan persyaratan, yaitu
ü Mengandung
gizi yang lengkap (protein, karbohidrat, vitamin dan mineral)
ü Disukai
ternak
ü Mudah
dicerna, tidak menimbulkan sakit atu gangguan lain
ü Sesuai
dengan tujuan pemeliharaan induk anak
ü Harganya
murah dan terdapat di daerah setempat
2.
Jika lingkungan tersedia hijauan,
lebih baik ternak induk anak dipelihara secara ekstensive.
|
D. Pengelolaan
Reproduksi
|
1.
Melakukan injeksi hormone
prostaglandin agar terjadi sinkronisasi estrus pada semua ternak, sehingga
pengelolaannya mudah.
2.
System perkawinan menggunakan
inseminasi buatan (IB), agar peluang keberhasilannya tinggi dan bisa dilakukan
pada banyak ternak.
3.
Melakukan recording reproduksi
pada indukan, meliputi tanggal birahi, bunting, melahirkan, perwawinan dll.
|
E. Pengelolaan
Kesehatan
|
1.
Membersihkan kandang atau
sanitasi kandang
2.
Memandikan ternak secara rutin
3.
Rutin dalam vaksinasi.
|
PEMELIHARAAN INDUK SAPI
A
|
Penangan Induk
Bunting
|
1.
2.
|
Memisahkan
induk yang bunting dengan yang tidak
Memberikan
nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan, biasanya komposisi protein dalam pakan
diperbanyak untuk pertumbuhan janin
|
B
|
Prapartus
|
1.
2.
|
Melakukan
exersize (jalan-jalan) pada sapi yang akan melahirkan
Memberikan
pakan yang tinggi energy, agar kuat saat melahirkan
|
C
|
Partus (kelahiran)
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
Membersihkan
kandang
Berikan
jerami padi untuk tempat proses kelahiran
Jika
belum ada teduhan, maka beri atap pada kandang
Menyiapkan
alat dan bahan yang digunakan untuk membantu proses kelahiran
Memberikan
desinfectan pada kandang
Melakukan
pengecekan pada ternak yang sedang melahirkan
|
D
|
Pasca partus
|
1.
2.
|
Memberikan
kolostrum pada pedet
Menaikkan
BCS pada induk, untuk persiapan dikawinkan, dengan memberi pakan dengan
kualitas dan kunatitas yang cukup.
|
E
|
Sapih
|
1.
2.
3.
|
Pedet
diberikan susu dari indukan
Mengukur
pertumbuhan pedet, dengan menimbang bobot badan untuk menentukan kebutuhan
air susu dan pakannya.
Memberikan
konsentrat calf starter
|
F
|
Lepas Sapih
|
1.
2
|
Setelah
lepas sapih, maka pedet siap dijual ke beberapa tempat pemasaran, seperti
pasar
Sebagian
pedet dipelihara untuk dijadikan bakalan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar