Senin, 16 September 2013

KLASIFIKASI TERNAK SAPI

KLASIFIKASI TERNAK SAPI
A. Sejarah Singkat
         Sapi adalah hewan ternak terpenting sebagai sumber daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% (45-55%) kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan susu dan 85% kebutuhan kulit. Sapi berasal dari famili Bovidae. seperti halnya bison, banteng, kerbau (Bubalus), kerbau Afrika (Syncherus), dan anoa.

        Domestikasi sapi mulai dilakukan sekitar 400 tahun SM. Sapi diperkirakan berasal dari Asia Tengah, kemudian menyebar ke Eropa, Afrika dan seluruh wilayah Asia. Menjelang akhir abad ke-19, sapi Ongole dari India dimasukkan ke pulau Sumba dan sejak saat itu pulau tersebut dijadikan tempat pembiakan sapi Ongole murni.

B. Klasifikasi
         Secara garis besar, bangsa-bangsa sapi (Bos) yang terdapat di dunia ada dua, yaitu (1) kelompok sapi Zebu (Bos indicus) atau jenis sapi yang berpunuk, yang berasal dan tersebar di daerah tropis serta (2) kelompok Bos primigenius sapi tanpa punuk, yang tersebar di daerah sub tropis atau dikenal Bos Taurus.

      Seiring perkembangan tehnologi sampai sekarang diperkirakan terdapat lebih dari 300 bangsa sapi potong. Semua sapi domestik berasal dari Bos taurus dan Bos indicus. Keluarga baru yang termasuk semua tipe sapi domestik dan famili Bovidae. Untuk lebih jelasnya klasifikasi sapi secara zoologis adalah sebagai berikut :
Phylum : Chordata
Clas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Sub Ordo : Ruminansia
Family : Bovidae
Genus : Bos
Species : Bos taurus dan Bos indicus

C. Bangsa Bangsa Sapi di Dunia
          Sapi-sapi yang tersebar di seluruh dunia, diperkirakan berasal dari persilangan enam kelompok leluhur bangsa sapi, yakni :

NO
Spesies
Keterangan
1
Bos akeratos
Kelompok bangsa sapi yang tidak bertanduk
berasal dari Eropa Utara.
2
Bos brachicephalus
Bangsa sapi dengan kepala pendek, oleh
para akhli digolongkan sebagai leluhur
bangsa-bangsa Hereford, Devon, dan Sussex.
3
Bos frontosus
Berhubungan dengan bangsa Simmental dan
bangsa-bangsa lain dari Swiss dan Jerman.
4
Bos longifrons
Sering disebut sebagai sapi Celtic dengan ukuran badan relatif kecil, kemungkinan merupakan leluhur bangsa Brown Swiss.
5
Bos nomadicus
Berkaitan dengan sapi-sapi di India.
6
Bos primigenius
Sapi raksasa (Auroch) yang merupakan
leluhur sapi Shorthorn.

          Setelah melalui perkembangan dan persilangan yang sangat panjang, maka diperoleh kurang lebih 247 jenis bangsa-bangsa sapi, diantaranya adalah sebagai berikut :

Bangsa-Bangsa Sapi Potong Di Dunia Dan Pengembangannya
Eropa
Asia
Amerika
Afrika
Bangsa eksotik
Angus 
Hereford ShorthornMilking-Shorthorn
Red Poll
Devon
South-
Devon
Brahman, Bali,
Damaskus,Gir, Hariana,Ongole, Peranakan
Ongole, Thai,
Red Sindhi,
Sahiwal,
Tharparkar,
Halikar,
Madura, Oksh,
Aden, Iraqi,
Lebanese-
Zebu,
Shorthorn-
Zebu, Chinese
Yellow,
Batangas,
Taiwan Zebu,
Burmese,
Kouprey
Amerifax, Ankina Santa Gertudis Beefmaster Brangus,
Braford
Charbray
Red Brangus
Polled Hereford
Polled Shorthorn
Barzona, Braler
Simbrah
Jamaica Red
Poll
Jamaica Hope
Romo Sinuano
Indu Brazil
Criollo,
Nelthropp
N’dama, Sakoto Dwarf ShorthornWhite Fulani
Sudanese,
Zebu
Boran
Small East
Africa,
Mashona
Bukedi, Ankole
Angoni, Libyan
Brown Atlas
Egyptian
Meknes-
BlackPied
Ankole Watusi, BeefFreisian, Blonde,D’Aquitaine, BrownSwiss, Charolais,Chianina, Galloway,
Gascone, Gelbvieh,
Hays Conventer,
Limousin, Lincoln
Red, Longhorn,
Luing, Maine Anjou,
Marchigiana, Meuse
Rhine Issel, Murray
Grey, Normande,
Norwegian Red,
Piedmont, Pinzgauer,
Romagnola, Salers,
Scotch Higland,
Simmental, Musk Ox,
White Park, Welsh
Black, Tarentaise,
Beefalo, Sussex

D. Bangsa Bangsa Sapi yang Penting di Ketahui
Bangsa
Ciri cirri
Karakteristik
Angus
(Skotlandia
Timur)
Warna hitam.
Tidak bertanduk.
Disilang dengan Sapi Longhorn untuk meningkatkan produksi daging. Fertilitas tinggi. Tahan suhu dingin. Kualitas karkas sangat baik, persentase karkas tinggi, perdagingan istimewa dan persentase lemak rendah.
AYRSHIRE
(Skotlandia
Selatan)
Warna putih dengan bercakbercak belang kemerahan atau belang kecoklatan, tanduk agak
panjang, lurus ke bagian atas
Temperamen tenang walau tidak setenang FH, cukup cepat dewasa, adaptasi terhadap padang rumput yang jelek cukup baik, rajin merumput. Produksi susu mencapai 3.500 liter per laktasi.
BALI
(Pulau Bali)
Warna merah, keemasan,
kadang coklat tua. Bibir, kaki, dan ekor hitam. Kaki dari lutut ke bawah putih, di bawah paha dan bagian oval putih yang sangat jelas pada pantat. Pada punggung selalu terdapat garis hitam yang sangat jelas, dari bahu berakhir di atas ekor. Warna jantan lebih gelap. Bulu jadi coklat tua/hitam setelah dewasa. Waktu lahir anak berwarna coklat kemerahan dengan warna khas pada bagian belakang kaki. Warna hitam hilang dan coklat kemerahan kembali pada jantan yang kebiri. Tanduk besar tumbuh ke samping atas dan runcing. Betina bertanduk dan bergelambir kecil.
Tipe dwiguna (potong dan kerja). Persentase karkas tinggi. Mempunyai kesuburan yang tinggi (lebih baik dibandngkan sapi Zebu). Toleransi yang baik terhadap makanan yang sangat buruk.
BRAHMAN
American-
Brahman
(Amerika)
Warna abu-abu muda, totol-totol
sampai hitam. Jantan lebih
gelap dibanding dengan betina
pada leher, bahu, paha, dan
panggul. Anak berbulu merah
saat lahir, lalu berubah cepat
jadi abu-abu. Jarak tanduk
lebar, tebal, panjang sedang.
Tanduk betina lebih tipis.
Gelambir besar dan berpunuk.
Campuran 3 bangsa sapi
India, yaitu Gir, Guzerat, dan
Nellore. Tahan pada kondisi
tatalaksana seadanya,
penyakit, dan parasit.
Toleransi yang tinggi
terhadap panas. Disilangkan
dengan bangsa lain
menghasilkan keturunan
dengan tingkat hybrid vigor
yang paling tinggi. Tidak
tahan pada suhu rendah,
masak lambat, dan fertilitas
rendah.
BROWN
SWISS (Swiss)
Warna bervariasi, mulai warna
muda sampai gelap, sawo
matang, bagian mulut dan
sekitar tulang belakang
warnanya lebih muda, warna
hidung dan kaki hitam.
Mudah dipelihara, jinak.
Produksi susu mencapai
4.000 liter per laktasi.
FH (Fries Holland)
(Belanda)
Warna hitam-putih (belang),
putih segi tiga pada dahi, lambat
dewasa
Populasi sapi perah terbesar
di dunia, daya adaptasi
tinggi, produksi susu 4.500-
5.000 liter per laktasi.
HEREFORD
(Herefordshire)
Warna putih pada bagian muka,
leher, brisket, flank, switch serta
di bawah lutut. Warna merah
pada bagian lain. Arah tumbuh
tanduk ke bawah dan ke dalam.
Produksi susu rendah.
Rentan terhadap cancer eye
dan pink eye.
Kemampuan merumput,
adaptasi, efisiensi reproduksi
baik.
Banyak kasus prolapsus
uteri.
Perdagingan tebal.
JERSEY
(Inggris)
Warna tidak seragam abu-abu
sampai keputih-putihan, coklat
muda-kekuningan, coklat muda
kemerahan, bagian tertentu
berwarna putin, warna sapi
jantan lebih gelap dibandingkan
betina.
Sensitif dan tidak tenang,
terutama menghadapi
perubahan lingkungan,
penanganan harus dilakukan
dengan lembut. Produksi
susu 2.500 liter per laktasi.
ONGOLE
Nellore
(Madras)
Warna putih, jantan abu-abu
gelap pada kepala, leher,
punggung, kadang hitam pada
mulut. Tanduk pendek, gemuk,
tumbuh ke belakang dan ke
luar. Gelambir berdaging, besar,
menggantung berlipat meluas
ke gantungan pusar dan
berpunuk.
Tipe triguna (potong – perah
- kerja)
Mempunyai hubungan erat
dengan Hariana.
SANTA
GERTRUDIS
(Texas)
Warna merah jambu pekat.
Tanduk pendek, kadang tidak
bertanduk.
Gelambir kecil. Jantan berpunuk
sedang, betina tidak berpunuk.
Hasil persilangan 3/8 Zebu
dengan 5/8 Shorthorn.
Toleransi baik pada suhu
dingin maupun panas, tahan
terhadap caplak.
SHORTHORN
(Timur Laut
Inggris)
Warna bulu khas yaitu merah,
putih, kecoklatan (roan), dan
kombinasi ketiganya.
Tanduk pendek.
Produksi susu tinggi.
Pertumbuh-an sangat baik
pada pemelihara-an feedlot.
Kualitas karkas kurang baik
bila diberi bijian setelah
mencapai bobot potong.


E. Sapi Potong di Indonesia
          Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

1. Sapi Bali
      Cirinya berwarna merah dengan warna putih pada kaki dari lutut ke bawah dan pada pantat, punggungnya bergaris warna hitam (garis belut). Keunggulan sapi ini dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan yang baru.

2. Sapi Ongole
           Cirinya berwarna putih dengan warna hitam di beberapa bagian tubuh, bergelambir dan berpunuk, dan daya adaptasinya baik. Jenis ini telah disilangkan dengan sapi Madura, keturunannya disebut Peranakan Ongole (PO) cirinya sama dengan sapi Ongole tetapi kemampuan produksinya lebih rendah.

3. Sapi Brahman
     Cirinya berwarna coklat hingga coklat tua, dengan warna putih pada bagian kepala. Daya pertumbuhannya cepat, sehingga menjadi primadona sapi potong di Indonesia.

4. Sapi Madura
           Mempunyai ciri berpunuk, berwarna kuning hingga merah bata, terkadang terdapat warna putih pada moncong, ekor dan kaki bawah. Jenis sapi ini mempunyai daya pertambahan berat badan rendah.

5. Sapi Limousin
           Mempunyai ciri berwarna hitam bervariasi dengan warna merah bata dan putih, terdapat warna putih pada moncong kepalanya, tubuh berukuran besar dan mempunyai tingkat produksi yang baik

6. Sapi Simmental
           Merupakan tipe sapi perah dan pedaging, warna bulu coklat kemerahan (merah bata), dibagian muka dan lutut kebawah serta ujung ekor ber warna putih.

       Berdasarkan riset, sapi potong di indonesia yang biasa diternakkan adalah peranakan ongole dan simmental. Peranakan ongole (sapi PO) dipilih karena daya adaptasi tinggi, tahan terhadap caplak, namun produksi daging tidak sebegitu tinggi daripada simmental. Sapi ini sebenarnya tipe pekerja, namun di indonesia memang sapi inilah pilihan yang banyak. Sedangkan simmental digunakan karena dagingnya yang lebih tinggi (biasanya sih 600-800 kg). Kelemahannya, karena merupakan sapi luar yang disilangkan dengan sapi lokal, adaptasi memang tidak sebagus seperti sapi lokal lainnya. Juga masalah pakan harus diperhatikan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar