DEFINISI, CIRI-CIRI DAN CONTOH PARAGRAF NARASI,
DESKRIPSI, EKSPOSISI, DAN ARGUMENTASI
A. PARAGRAF NARASI
1. Pengertian Paragraf Narasi
Paragraf Narasi merupakan
salah satu jenis paragraf yang mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa
berdasarkan urutan waktu.
Menceritakan atau mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak
seolah-olah pembaca mengalami sendiri peristiwa itu.
2. Ciri-ciri Paragraf Narasi
a. Menurut Keraf (2000:136),
ciri karangan narasi yaitu:
-
Menonjolkan unsur
perbuatan atau tindakan.
-
Dirangkai dalam urutan
waktu.
-
Berusaha menjawab
pertanyaan, apa yang terjadi.
-
Ada konfiks.
b. Narasi dibangun oleh sebuah
alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfiks. Selain alur
cerita, konfiks dan susunan kronologis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi
diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut:
-
Berupa cerita tentang
peristiwa atau pengaalaman penulis.
-
Kejadian atau peristiwa
yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa
semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
-
Berdasarkan konfiks,
karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
-
Memiliki nilai
estetika.
-
Menekankan susunan
secara kronologis.
3. Contoh Paragraf Narasi
Tepat ketika tanggal 10 Maret,
sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir pada tanggal 18 Maret.
Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk mengadakan
liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Parangtritis.
Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya
diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa
senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku
sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku. Pantai Parangtritis, pantai nan
elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku mengajak kakakku
untuk bermain air. Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa,
kami saling berbalasan. Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena
kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto
untuk mengabadikan momen yang indah ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah
kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore menandakan perpisahan dan kembali
pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam benakku, aku
kan kembali esok.
B. PARAGRAF DESKRIPSI
1.
Pengertian Paragraf Deskripsi
Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan sesuatu
(objek) secara terperinci atau mendetil sehingga tampak seolah-olah pembaca
melihat, mendengar, dan merasakannya sendiri.
2.
Ciri-ciri Paragraf Deskripsi
-
Menggambarkan atau
melukiskan sesuatu.
-
Penggambaran tersebut
dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera.
-
Membuat pembaca atau
pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
3.
Contoh Paragraf Deskripsi
Masih melekat di mataku, pemandangan
indah nan elok pantai Parang Tritis. Gelombang ombak bergulung-gulung datang
silih berganti menyambutku serasa ingin mengajak bermain. Air yang jernih dan
pasir putih lembut yang menghampar luas tanpa ada tumbuh-tumbuhan atau karang
yang menghalangi membuatku ingin kembali lagi. Di sebelah kanan-kiri, aku bisa
memandang air laut sejauh mata memandang, pandai dengan bukit berbatu, pesisir
serta pemandangan bukit kapur di sebelah utara pantai. Kurasakan dingin
membasuh kakiku karena ombah menghempas kakiku dan terasa asin air itu ketika
bibirku terkena percikan. Sepanjang aku berjalan, hampir pinggiran pantai
dipenuhi oleh pengunjung wisatawan. Kulihat ada yang berlari berkejar-kejaran
di bibir pantai, bermain bola, bermain dengan air, berfoto-foto dengan latar
sekitar pantai. Tapi yang paling membuatku tertarik, kulihat ada beberapa turis
manca negara yang menikmati keindahan pantai ini dengan naik delman. Seperti
apa yang aku lihat, pantai ini memang sangat ramai pengunjung. Tak pernah sunyi
pantai Parang Tritis.
C. PARAGRAF EKSPOSISI
1.
Pengertian Paragraf Eksposisi
Paragraf Eksposisi
adalah suatu karangan yang menjelaskan atau memaparkan tentang sesuatu
dengan tujuan member informasi (menambah wawasan).
2.
Ciri-ciri Paragraf Eksposisi
-
Berusaha menjelaskan tentang sesuatu
-
Gaya tulisan bersifat informative
-
Fakta dipakai sebagai alat kontribusi
-
Fakta dipakai sebagai alat konkritasi
3.
Contoh Paragraf Eksposisi
Parangtritis adalah nama desa di
kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di desa ini terdapat
pantai Samudera Hindia yang terletak kurang lebih 25 km sebelah selatan kota
Yogyakarta. Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup terkenal di
Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Kukup, Krakal dan
Glagah. Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada
objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung-gunung
pasir yang tinggi di sekitar pantai, gunung pasir tersebut biasa disebut gumuk.
Objek wisata ini sudah dikelola oleh pihak pemda Bantul dengan cukup baik,
mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar yang menjajakan souvenir khas
Parangtritis. Selain itu ada pemandian yang disebut parang wedang konon air di
pemandian dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit diantaranya penyakit
kulit, air dari pemandian tersebut mengandung belerang yang berasal dari pengunungan
di lokasi tersebut. Air panas dari parang wedang dialirkan ke pantai
parangtritis untuk bilas setelah bermain pasir dan juga mengairi kolam kecil
bermain anak-anak. Di Parangtritis ada juga ATV, kereta kuda & kuda yang
dapat disewa untuk menyusuri pantai dari timur ke barat. selain itu juga
parangtritis sebagai tempat untuk olahraga udara/aeromodeling.
D. PARAGRAF ARGUMENTASI
1.
Pengertian Paragraf Argumentasi
Paragraf Argumentasi merupakan paragraf yang mengungkapkan
ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta
2.
Ciri-ciri Paragraf Argumentasi
-
Menjelaskan pendapat agar pembaca
yakin.
-
Memerlukan fakta untuk pembuktian
berupa gambar/grafik, dan lain-lain.
-
Menggali sumber ide dari pengamatan,
pengalaman, dan penelitian.
-
Penutup berisi kesimpulan.
3.
Contoh Paragraf Argumentasi
Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang
membuat wisatawan ramai berkunjung, tetapi juga sering menelan korban. Yang
disayangkan, sebagian masyarakat Indonesia masih saja menganggap peristiwa tersebut
berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni dikarenakan Ratu Pantai Selatan meminta
tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik musibah tersebut. Para praktisi
ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya sejumlah wisatawan di
Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip current. Dengan
kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak hanya kuat, tetapi
juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada kaitannya sama
sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR Pantai
Parangtritis, juga menambahkan bahwa disepanjang Pantai Parangtritis juga
banyak terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-pindah dan
sulit diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak menimbulkan korban mati
tenggelam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar