Senin, 24 Agustus 2015

PENCEMARAN TEPUNG IKAN SEBAGAI BAHAN PAKAN

Tugas Individu Mata Kuliah Pengendalian Mutu Pakan
PENCEMARAN TEPUNG IKAN SEBAGAI BAHAN PAKAN











LOGO UNDIP.png







Harum Ishma Savitri
23010112130093









FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014



PENCEMARAN TEPUNG IKAN SEBAGAI BAHAN PAKAN

Kasus Pencemaran Tepung Ikan

Harga tepung ikan yang tinggi menjadi alasan para produsen untuk melakukan manipulasi atau pemalsuan tepung ikan. Beberapa tepung ikan impor dan domestic dicampur dengan urea dan tepung bulu  untuk meningkatkan kandungan protein saat dianalisis. Hal tersebut untuk menyamarkan tepung ikan bermutu tinggi. Padahal, urea sangat berbahaya jika dikonsumsi oleh ternak dengan jumlah yang lebih. Tepung bulu juga merupakan protein yang sulit dicerna. Banyak kasus dari peternakan unggas yang mengalami penurunan produksi akibat pencemaran tepung ikan. Kushartono (2000) melaporkan bahwa adanya kasus pemalsuan tepung ikan yang digunakan pada percobaannya, ditemukan kandungan protein tepung ikan yang dipakai hanya 11 % setara dengan dedak. Otoritas kompeten telah melakukan investasi terhadap terjadinya kasus kontaminasi non protein pada produk tepung ikan dan ditemukan bahwa penyebab terjadinya kasus tersebut adalah penggunaan bahan baku ikan yang berasal dari pemasok yang dicampur dengan limbah dari restaurant (tulang ayam atau sapi) ataupun bulu ayam/burung. Oleh karena itu, pada tahun 2011 Kementrian Kelautan dan Perikanan Badan Karantina IKan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan membuat surat edaran tentang sertifikasi produk tepung ikan dan pupuk yang mengandung tepung ikan untuk tujuan ekspor (BKIPM, 2011)

Identifikasi Kualitas Tepung Ikan yang Mengalami Pencemaran dan Pemalsua.

Ada beberapa uji untuk kontrol kualitas tepung ikan :

Uji kandungan dedak, sekam dalam tepung ikan. Metode ini dilakukan dengan cara mengambil 10 gr sampel tepung ikan ke dalam gelas 100 ml air dan diaduk rata, selanjutnya didiamkan selama 10-15 menit. Dedak, tepung kulit kcang tanah, tepung sekam, dan bekatul akan mengambang di atas air.
Uji kandungan urea dalam bahan pakan bertujuan untuk mengetahui kandungan urea pada bahan pakan (tepung ikan). Metode ini dilakukan dengan cara urea test paper yaitu dengan meneteskan larutan urea pada urea test paper, kemudia sedikit sampel bahan pakan diletakkan di atas urea test paper dan ditetesi dengan aquades. Apabila bahan mengandung urea, maka akan ditunjukkan dengan perubahan warna menjadi warna biru pada urea test paper. Intensitas warna menunjukkan kuantitas kandungan urea.
Uji berat jenis (bulk density) bertujuan untuk mengetahui kualitas bahan sekaligus untuk meminimalkan pemalsuan (pencemaran) bahan pakan. Ukuran partikel tepung ikan murni adalah 1,5 mm dengan bulk density sekitar 550 – 600 gram/liter. Jika densitasnya terlalu besar atau kecil, maka tepung ikan mengalami pencemaran. (Agus, 2007).
Uji kualitas secara fisik yaitu dengan uji organoleptik yang dilakukan menggunakan panca indera 4 M yaitu melihat, meraba, mencium dan merasakan. Dari penglihatan, biasanya tepung ikan yang berkualitas tinggi berwarna coklat kemerahan, kuning kecoklatan atau coklat dan kehalusan seragam atau merata. Tepung ikan yang kualitasnya rendah berwarna kuning terang, pucat dan coklat tua. Dari perabaan, tepung ikan yang berkualitas tinggi akan terasa grit atau halus. Sedangkan tepung ikan yang mengalami pemalsuan berserat dan kasar. Jika dicium, maka aroma tepung ikan yang baik adalah anyir dan bau khas ikan. Tepung ikan yang palsu beraroma ammonia.
Analisis proksimat  merupakan analisis untuk mengetahui kandungan nutrisi bahan pakan atau pakan, jika terjadi ketidak sesuaian nutrisi dengan standart bahan pakan, maka dimungkinkan bahan pakan tersebut mengalami pemalsuan atau pencemaran. Tepung ikan memiliki kandungan BK 86%, abu 20,7%, LK 6,8%, SK 2,2%, BETN 3,7%, dan PK 52,6% (Hartadi et al., 1993).






DAFTAR PUSTAKA

Agus, A. 2007. Panduan Bahan Pakan Ternak Ruminansia. Badian Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta


Hartadi H., S. Reksohadiprojo, AD. Tilman. 1997. Tabel Komposisi Pakan untuk Indonesia. Gajad Mada University Press. Yogjakarta.

Kushartono, B. 2000. Penentuan Kualitas Bahan Baku Pakan dengan Cara Organoleptik. Temu Teknis Fungsional non Peneliti. Balai Penelitian Ternak, Bogor.


Surat Edaran No. 24/BKIPM/VIII/2011. Sertifikasi Produk Tepung Ikan dan Pupuk yang Mengandung Tepung Ikan untuk Tujuan Ekspor.

2 komentar:

  1. bagus sekali tulisannya kak, tapi kurang banyak hehe

    BalasHapus
  2. kami dari CV Arya Putra Mandiri, berdiri sejak tahun 1997 sudah 20tahun lebih eksis mensuplai kebutuhan packing industri baik karung, pallet, terpal dan lain sebagainya dan sudah bekerja sama lebih dari 20 pabrik yang ada di Nusantara, perusahaan kami sudah memiliki badan hukum yang valid, dan tetap

    kami bisa mengirim ke seluruh Nusantara, baik Kalimantan, Makasar, Papua, Nusa tenggara, Sumatra dan pulau Jawa, biasanya jumbo bag untuk wadah isi pengemasan bahan baku atau bahan produk jadi, seperti biji plastik, pasir, pasir besi, arang, sawit, biji-bijian, tepung, semen, pasir silika, garam, dan lain sebagainya yang tentunya kualitas kami tidak akan terkontaminasi dengan produk anda

    stok kami selalu ready berapapun, jangan khawatir bila ingin yang baru kita bis buatkan sesuai request costumer

    Salam hormat
    Fikri Efridho, wa/Tlp 082118294180

    BalasHapus