Senin, 24 Agustus 2015

PENGGUNAAN KACANG GUDE SEBAGAI PAKAN AYAM PEDAGING

MAKALAH PRODUKSI PAKAN NON HIJAUAN
PENGGUNAAN KACANG GUDE SEBAGAI PAKAN AYAM PEDAGING





Disusun oleh :
Kelompok I
Achmad Naufal Kamal F.         23010112140230
Evi Wahyu Ristanti                    23010112120031
Harum Ishma Savitri                 23010112130093




FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Semakin meningkatnya harga bahan pakan ternak,  menjadi masalah utama  yang  dihadapi peternak ayam pedaging maupun petelur. Pemanfaatan sumber bahan pakan lokal secara optimal merupakan salah satu cara untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan pakan. Indonesia akan tetap kekurangan sumber protein utamanya bungkil kedelai karena untuk kebutuhan pangan masih diperlukan impor kedelai lebih dari 1 juta ton/tahun, maka dari itu perlu adanya inovasi untuk mengganti atau mensubtitusi bahan pakan dengan bahan pakan lokal. Jenis leguminosa yang dapat digunakan sebagai bahan pakan alternative antara lain adalah kacang Gude. Kacang-kacangan   yang berpotensi sebagai pengganti kedelai yaitu kacang gude. Kacang gude  Cajanus cajanmill.sp. tergolong tanaman kacang-kacangan yang cukup potensial untuk dikembangkan  sebagai bahan pangan yang adaptif lokasi. Hal ini karena nilai gizi yang tidak kalah tinggi dibandingkan kacang-kacangan lain  seperti kedelai (Marsono et. al, 2005). Di luar negeri kacang gude dikenal sebagai: shu tuo (China), kagios, kalios, kadios, gablas (Tagalog); straucherbse (Jerman), pigeon pea (Inggris) (Rensisca, 2008).
Klasifikasi Ilmiah Kacang Gude
Kingdom               : Plantae – Tumbuhan
Subkingdom          : Tracheobionta – Tumbuhan berpembuluh
Superdivision        : Spermatophyta – Tumbuhan berbiji
Division                 : Magnoliophyta – Tumbuhan berbunga
Class                      : Magnoliopsida – Berkeping ganda
Subclass                : Rosidae
Order                     : Fabales
Family                   : Fabaceae – Famili kacang-kacangan
Genus                    : Cajanus Adans.
Species                  : Cajanus cajan (L.) Millsp. – Kacang gude
Sumber ;(Anonim, 1997). Cajanus cajan (L.) Millsp (Center for New Crops and Plants Products
Keunggulan dari kacang Gude adalah mudah ditanam, mempunyai daya adaptasi yang luas, toleran terhadap kekeringan, tahan rebah dan polong tidak mudah pecah. Sehingga mempunyai potensi yang baik untuk dikembangkan di daerah kering dan agak tandus (Syam, 1988, Karsono dan Sumarno, 1989). Selain itu kacang Gude mempunyai kandungan nutrisi cukup baikya itu sebagai sumber protein (20-30%) vitamin (A, B dan C) dan mineral (kalsium, besi dan fosfor) (Syam,1985). Belum banyak yang menggunakan kacang gude sebagai bahan pakan sehingga kacang gude masuk pada golongan pakan inkonvensional maka dari itu makalah ini kami buat agar masyarakat lebih mengatahui masih terdapat banyak potensi lokal yang belum diujicobakan yang sebenarnya kandungan nutrisi dan dari segi palatabilitas pada ternak tidak jauh berbeda.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Kandungan Nutrisi Kacang Gude
Tabel. 1 Kandungan Gizi Kacang gude (per 100 g)
Komposisi
Berat (gr) pada Kacang Gude:
Tua
Dikeringkan
Muda
Air
15,2
9,9
69,5
Protein
22,3
19,5
7,2
Lemak (diekstrak dengan ether)
1,7
1,3
0,6
Mineral
3,6
3,8
1,4
Karbohidrat
57,2
65,5
21,3
Ca
9,1
0,161
0,029
P
0,26
0,285
0,135
Vitamin A (karoten)
220 IU
55 mg
145mg
Vitamin B1(Thiamin)
150 IU
0,72 mg
0,40 mg
Sumber :(Anonim, 1997)

Dilihat dari kandunganya kacang gude sama seperti kacang-kacangan lainya yaitu sebagai pakan sumber protein karena kacang Gude memiliki kandungan protein lebih dari 20%. Menurut (Messakh, 2004) kacang  Gude  (Cajanus  Cajan (L.)  Millsp.)  merupakan  jenis kacang-kacangan  yang  tumbuh  sepanjang  tahun  dan  mampu  tumbuh  pada lahan kering. Komposisi kacang  gude dalam 100 gram biji yaitu 62,0 gram karbohidrat; 20,7 gram protein dan 1,4 gram lemak. Kacang Gude sangat berpotensi sebagai pengganti kedelai jika dilihat dari kandungan yang dikandung kacang Gude. Hal ini sependapat dengan (Syam, 1985) yang menyatakan bahwa  kacang Gude sangat berpotensi sebagai pengganti kacang kedelai sebagai pakan ternak terutama unggaskarena kacang Gude mempunyai kandungan nutrisi cukup baik yaitu sebagai sumber protein (20-30%) , vitamin (A, B dan C) dan mineral (kalsium, besi dan fosfor).

2.2.            Antinutrien Kacang Gude
Kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan kacang Gude yaitu seperti jenis kacang kacangan lainnya, mengandung zat anti nutrisi seperti inhibitor protease, fitohemaglutinin dan asam pitat yang dapat menurunkan nilai hayatinya (Singhet al .,1984). Asam amino pembatas pada kacang Gude adalah metionin, sistein dan triptofan, tetapi mengandung lisin dan arginin yang cukup tinggi (Kay, 1979) . Untuk meningkatnyn pendaya gunaannya, maka perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai bahan pakan. Menurut (Sathe dan Salunke (1981) bahwa zat anti nutrisi tersebut dapat dihilangkan dengan perendaman, pemasakan, fermentasi dan beberapa perlakuan lainnya. Kacang gude dilaporkan mengandung senyawa antigizi, yaitu senyawa polifenol (tannin) yang menghambat enzim tripsin, kimotripsin, dan amilase (inhibitor tripsin, inhibitor kimotripsin dan inhibitor amilase) yang dapat mengurangi atau menghambat aktivitas amilase dan lipase pada pankreas; serta asam pitat yang merupakan inhibitor penyerapan Fe (Torres et al., 2006). Senyawa-senyawa ini menyebabkan masalah apabila kacang gude dikonsumsi dalam jumlah besar. Namun, senyawa antigizi kacang gude sudah lebih sedikit dibanding kacang kedelai, kacang polong, serta kacang pada umumnya.
Ada beberapa perlakuan untuk mengurangi zat antinutrien dari kacang Gude, yaitu:
a.                  Perendaman, pengupasan kulit, dan pengukusan
            Menurut Tranggono et al. (1992) aktivitas tripsin inhibitor pada masing-masing kacang-kacangan (gude, koro benguk dan kacang tolo) mempunyai kecenderungan pola yang sama. Aktivitas tripsin inhibitor akan menurun sebanyak 91-97% terjadi selama tahapan proses perendaman, pengupasan kulit dan pengukusan.
b.                  Fermentasi
   Berdasarkan penelitian yang dilakukan Torres et al. (2006), fermentasi dapat mengurangi asam pitat (48%), dan aktivitas inhibitor tripsin (39%). Dan Tranggono et al. (1992) melaporkan bahwa dengan fermentasi, akvitas enzim tripsin meningkat 45-72%. Namun, fermentasi ini tidak mempunyai pengaruh nyata pada kandungan tannin.
Kacang gude juga memiliki senyawa beracun, yaitu fitolektin. Fitolektin berinteraksi dengan glikoprotein pada permukaan sel darah merah kemudian menyebabkan penggumpalan. Senyawa ini memang ada pada kacang gude tetapi sangat sensitif terhadap perlakuan panas sehingga pengaruhnya pada tubuh tidak signifikan (Singh dan Diwakar, 1993).
2.3       Pemanfaatan terhadap Ayam Pedaging
            Pemanfaatan Kacang Gude yang diapliksikan ke ayam pedaging menunjukan respon positif. Percobaan kali menggunakan kacang Gude yang di oleh antara lain direbus, disangrai dan di beri saat kacang Gude dalam keadaan segar atau mentah. Pengukusan kacang Gude dilakukan dengan menggunakan outoclave pada sului 120 selama 10 menit. Untuk setiap 5 kg Kacang Gude yang sudah dikukus, kemudian dioven pada suhu 60 ° C selama 48 jam sedangkan proses penyangraian dilakukan pada sului 160°C selama 10 menit untuk setiap 5 kg .  Percobaan yang dilakukan mendapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 2.  Hasil Percobaan Kacang Gude





Sumber: (Resnawati, 1998)

            Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pengolahan tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi ransum, sedangkan taraf pemberian berbeda sangat nyata. Makin tinggi taraf pemberian kacang Gude dalam ransum, maka konsumsi ransum makin meningkat. Pertambahan bobot badan sangat nyata dipeugaruhi pengolahan, taraf pemberian dan interaksinya. Pengolahan kukus menghasilkan pertambahan bobot badan lebih tinggi daripada sangrai dan mentah. (Geervani, 1980) menyatakan bahwa pengukusan kacang Gude dapat meningkatkan nilai biologi, PER dan koefisien cerna pada tikus percobaan dibandingkan dengan penyangraian. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya aktivitas tripsin inhibitor pada proses pengukusan. Pertambahan bobot badan ayam pedaging yang memperoleh ransumdengan taraf kacangGude 20% lebih tinggi dibandingkan dengan ransum kontrol yang mengandung 40%  kacang Gude.
Konversi ransum Kacang Gude kukus sangat nyata lebih kecil dibandingkan perlakuan lainnya. Sedangkan penyangraian Kacang Gude dapat meningkatkan konversi ransum. Pengaruh taraf pemberian Kacang Gude dalam ransum sangat nyata terhadap konversi ransum. Ransum kontrol dan taraf pemberian 20% Kacang Gude memberikan konversi ransum lebih baik dibandingkan dengan 40% . Hal ini disebabkan semakin tinggi taraf pemberian Kacang Gude dalam ransum semakin tinggi konsumsi ransum, akan tetapi pertambahan bobot badan tidak meningkat. Tangtaweepitat dan Elliot (1989) menyatakan bahwa peningkatan Kacang Gude dalam ransum dapat meningkatkan angka konversi ransum.





KESIMPULAN
Kacang Gude sangat berpotensi digunakan sebagai pakan ternak pengganti kedelai dilihat dari kandungan nutrisi dan Kacang Gude  mudah ditanam, mempunyai daya adaptasi yang luas, toleran terhadap kekeringan, tahan rebah dan polong tidak mudah pecali, sehingga mempunyai potensi yang baik untuk dikembangkan di daerah kering dan agak tandus. Kacang Gude memliki zat anti nutrisi tetapi dapat diminimalisir dengan beberapa proses seperti pengukusan, shangrai dan di fermentasi. Percobaan yang menggunakan Kacang Gude sebagai pakan ayam pedaging dengan perlakuan pengukusan, dishagrai dan diberikan dalam keadaan mentah mendapatkan hasil bahwa pengolahan tidak berpengaruh terhadap konsumsi ransum, akan tetapi dapat meningkatkan pertambahan bobot badan dan menurunkan konversi ransum. Daya toleransi ayam pedaging terhadap pemberian Kacang Gude mentah dan sangrai sebanyak 20%, sedangkan Kacang Gude kukus dapat mencapai 40%.










DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1997. Cajanus cajan (L.) Millsp(Center for New Crops and Plants Products).http://www.hort.purdue.edu/newcrop/duke_energy/Cajanus_cajan.

Geervani, P. 1980 . Nutritional evaluation of pigeonpea (variety hyderabad 3A) processed by traditional method . Proceeding of the International Workshop on Pigeonpeas. December, 15 - 19 th 1980.

Karsono, S dan Sumarno. 1989. Kacang Gude. Balittan Pangan Malang. Hal 39-42.

Kay, D .E . 1979 . Food Legumes . Tropical Products Institute Corp and Product Digest. No. 3 . London.

Marsono, Y., Ratu-Safitri dan Z. Nur. 2005. Antioksidan dalam Kacang-kacangan:  Aktivitas  dan  Potensi  serta  Kemampuannya  Menginduksi  Pertahanan Antioksidan  pada  Model  Hewan  Percobaan.  Laporan  Hasil  Penelitian Hitbah  Bersaing  XII/2. Lembaga  Penelitian  Universitas  Gadjah  Mada. Yogyakarta.

Messakh, O. S. 2004. Kacang-kacangan : Sumber Protein dan Pupuk Nitrogen. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Hal 32.

Reniwati, H. 1998. Respon ayam Pedaging terhadap Pemberian Kacang Gude (Cajanus Cajan Mill. SP) dalam Ransum. Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1998.

Sathe, S .K . and D .K . Salunke. 1981 . Functional properties of the great norther bean (Phaseolus vulgaris L .) protein : emultion, foaming, viscosity and gelation properties. J. ofFood Sci . 46 : 71.

Singh, Faujdar dan B. Diwakar. 1993. Nutritive Value and Uses of Pigeonpea and Groundnut. International Crops Research Institute for the Semi-Arid Tropics.India. http://www.icrisat.org/Training/sds.14.

Singh, U.K ., C . JAIN, R . JA2vIBuNATHAN, and D.G. FAms . 1984 . Nutritional quality of vegetable pigeonpeas (Cajanus Cajan L) : Dry Matter accumulation, carbohydrates and protein . Journal ofFood Science 49 (3) : 799 – 802.

Syam, M. 1985. Kacang Glide (Kacang Hiris) prospeknya cukup baik untuk dikembangkan . Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian 7 : 2 – 3.

Torres, Alexia; J. Frias; M. Granito; and C. Vidal-Valverde. 2006. Fermented Pigeon Pea (Cajanuscajan) Ingredients in Pasta Products. Journal of Agricultural and Food Chemistry.Vol/No: 54/18. Pg: 6685–6691. http://pubs.acs.org/doi/abs/10.1021/jf0606095. DiaksespadaSenin, 14 September 2009.

Tranggano, Sutardi, danBambangKuswijayanto. 1992.AktivitasTripsin Inhibitor Selama Proses Pembuatan Tempe Kara Benguk (Mucunapruriens), KacangTolo (Vignaungulgulata), Dan Gude (Cajanuscajan).http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=3501..




5 komentar:

  1. Butuh Hiburan? Butuh Refreshing??
    Yuk Mainkan Live Casino bersama Winning303..
    Hadirkan Dealer Profesional dan Cantik Yang Siap Menemani Permainan Anda 24Jam Nonstop!!

    Ayo Gabung Dengan Kami...Gratiss!!

    Winning303 juga menyediakan permainan lain dengan 1 ID...
    1. Sportsbook
    2. Poker
    3. Slot Online
    4. Lottery/Togel
    5. Sabung Ayam

    Hubungi Kami di :
    Customer Service 24 Jam
    WA: +6287785425244

    BalasHapus
  2. Butuh Hiburan? Butuh Refreshing??
    Yuk Mainkan Live Casino bersama Winning303..
    Hadirkan Dealer Profesional dan Cantik Yang Siap Menemani Permainan Anda 24Jam Nonstop!!

    Ayo Gabung Dengan Kami...Gratiss!!

    Winning303 juga menyediakan permainan lain dengan 1 ID...
    1. Sportsbook
    2. Poker
    3. Slot Online
    4. Lottery/Togel
    5. Sabung Ayam

    Hubungi Kami di :
    Customer Service 24 Jam
    WA: +6287785425244

    BalasHapus
  3. Butuh Hiburan? Butuh Refreshing??
    Yuk Mainkan Live Casino bersama Winning303..
    Hadirkan Dealer Profesional dan Cantik Yang Siap Menemani Permainan Anda 24Jam Nonstop!!

    Ayo Gabung Dengan Kami...Gratiss!!

    Winning303 juga menyediakan permainan lain dengan 1 ID...
    1. Sportsbook
    2. Poker
    3. Slot Online
    4. Lottery/Togel
    5. Sabung Ayam

    Hubungi Kami di :
    Customer Service 24 Jam
    WA: 0877 8542 5244

    BalasHapus
  4. Donaco Poker Sebagai Situs Agen Poker Online Uang Asli Yang Menyediakan Transaksi Dari Bank Bca, Bni, Bri, Mandiri dan Danamon Memberikan Minimal Deposit Yang Sangat Murah Serta Menyediakan Hadiah Jackpot Setiap Harinya Dan Bisa Bermain Dengan Para Player Dari Seluruh Kota Yang Ada Di Indonesia.

    Waktu Yang Relatif Singkat Dalam Semua Proses Transaksi Akan Semakin Membuat Para Member Betah Dan Puas.

    Hubungi Kami Secepatnya Di :
    WHATSAPP : +6281333555662

    BalasHapus