MAKALAH PRODUKSI PAKAN NON HIJAUAN
PENGGUNAAN
KACANG GUDE SEBAGAI PAKAN AYAM PEDAGING
Disusun
oleh :
Kelompok I
Achmad
Naufal Kamal F. 23010112140230
Evi Wahyu Ristanti 23010112120031
Harum Ishma Savitri 23010112130093
FAKULTAS
PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS
DIPONEGORO
SEMARANG
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semakin meningkatnya harga
bahan pakan ternak, menjadi masalah utama yang
dihadapi peternak ayam pedaging maupun petelur. Pemanfaatan sumber bahan
pakan lokal secara optimal merupakan salah satu cara untuk mengurangi ketergantungan
terhadap impor bahan pakan. Indonesia akan tetap kekurangan sumber protein
utamanya bungkil kedelai karena untuk kebutuhan pangan masih diperlukan impor kedelai
lebih dari 1 juta ton/tahun, maka dari itu perlu adanya inovasi untuk mengganti
atau mensubtitusi bahan pakan dengan bahan pakan lokal. Jenis leguminosa yang
dapat digunakan sebagai bahan pakan alternative antara lain adalah kacang Gude.
Kacang-kacangan yang berpotensi sebagai pengganti kedelai
yaitu kacang gude. Kacang gude Cajanus cajanmill.sp. tergolong tanaman
kacang-kacangan yang cukup potensial untuk dikembangkan sebagai bahan pangan yang adaptif lokasi. Hal
ini karena nilai gizi yang tidak kalah tinggi dibandingkan kacang-kacangan
lain seperti kedelai (Marsono et. al, 2005). Di luar negeri kacang gude dikenal
sebagai: shu tuo (China), kagios, kalios, kadios, gablas
(Tagalog); straucherbse (Jerman), pigeon pea (Inggris) (Rensisca,
2008).
Klasifikasi
Ilmiah Kacang Gude
Kingdom :
Plantae – Tumbuhan
Subkingdom : Tracheobionta – Tumbuhan berpembuluh
Superdivision : Spermatophyta – Tumbuhan berbiji
Division :
Magnoliophyta – Tumbuhan berbunga
Class :
Magnoliopsida – Berkeping ganda
Subclass :
Rosidae
Order :
Fabales
Family :
Fabaceae – Famili kacang-kacangan
Genus :
Cajanus Adans.
Species :
Cajanus cajan (L.) Millsp. – Kacang gude
Sumber ;(Anonim, 1997). Cajanus cajan (L.) Millsp (Center
for New Crops and Plants Products
Keunggulan
dari kacang Gude adalah mudah ditanam, mempunyai daya adaptasi yang luas,
toleran terhadap kekeringan, tahan rebah dan polong tidak mudah pecah. Sehingga
mempunyai potensi yang baik untuk dikembangkan di daerah kering dan agak tandus
(Syam, 1988, Karsono dan Sumarno, 1989). Selain itu kacang Gude mempunyai kandungan
nutrisi cukup baikya itu sebagai sumber protein (20-30%) vitamin (A, B dan C)
dan mineral (kalsium, besi dan fosfor) (Syam,1985). Belum banyak yang
menggunakan kacang gude sebagai bahan pakan sehingga kacang gude masuk pada golongan
pakan inkonvensional maka dari itu makalah ini kami buat agar masyarakat lebih mengatahui
masih terdapat banyak potensi lokal yang belum diujicobakan yang sebenarnya kandungan
nutrisi dan dari segi palatabilitas pada ternak tidak jauh berbeda.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Kandungan Nutrisi Kacang Gude
Tabel. 1 Kandungan Gizi Kacang gude (per 100 g)
Komposisi
|
Berat (gr) pada Kacang Gude:
|
||
Tua
|
Dikeringkan
|
Muda
|
|
Air
|
15,2
|
9,9
|
69,5
|
Protein
|
22,3
|
19,5
|
7,2
|
Lemak (diekstrak dengan
ether)
|
1,7
|
1,3
|
0,6
|
Mineral
|
3,6
|
3,8
|
1,4
|
Karbohidrat
|
57,2
|
65,5
|
21,3
|
Ca
|
9,1
|
0,161
|
0,029
|
P
|
0,26
|
0,285
|
0,135
|
Vitamin A (karoten)
|
220 IU
|
55 mg
|
145mg
|
Vitamin B1(Thiamin)
|
150 IU
|
0,72 mg
|
0,40 mg
|
Sumber :(Anonim,
1997)
Dilihat dari kandunganya kacang gude sama seperti kacang-kacangan lainya
yaitu sebagai pakan sumber protein karena kacang Gude memiliki kandungan
protein lebih dari 20%. Menurut (Messakh, 2004) kacang Gude (Cajanus
Cajan (L.) Millsp.) merupakan
jenis kacang-kacangan yang tumbuh
sepanjang tahun dan
mampu tumbuh pada lahan kering. Komposisi kacang gude dalam 100 gram biji yaitu 62,0 gram
karbohidrat; 20,7 gram protein dan 1,4 gram lemak. Kacang Gude sangat
berpotensi sebagai pengganti kedelai jika dilihat dari kandungan yang dikandung
kacang Gude. Hal ini sependapat dengan (Syam, 1985) yang menyatakan bahwa kacang Gude sangat berpotensi sebagai
pengganti kacang kedelai sebagai pakan ternak terutama unggaskarena kacang Gude
mempunyai kandungan nutrisi cukup baik yaitu sebagai sumber protein (20-30%) ,
vitamin (A, B dan C) dan mineral (kalsium, besi dan fosfor).
2.2.
Antinutrien Kacang Gude
Kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan kacang Gude yaitu seperti jenis
kacang kacangan lainnya, mengandung zat anti nutrisi seperti inhibitor protease,
fitohemaglutinin dan asam pitat yang dapat menurunkan nilai hayatinya (Singhet al .,1984). Asam amino pembatas pada
kacang Gude adalah metionin, sistein dan triptofan, tetapi mengandung lisin dan
arginin yang cukup tinggi (Kay, 1979) . Untuk meningkatnyn pendaya
gunaannya, maka perlu dilakukan pengolahan terlebih
dahulu sebelum digunakan sebagai bahan pakan. Menurut (Sathe dan Salunke (1981)
bahwa zat anti nutrisi tersebut dapat dihilangkan dengan perendaman, pemasakan,
fermentasi dan beberapa perlakuan lainnya. Kacang gude dilaporkan mengandung senyawa antigizi, yaitu
senyawa polifenol (tannin) yang menghambat enzim tripsin, kimotripsin, dan
amilase (inhibitor tripsin, inhibitor kimotripsin dan inhibitor amilase) yang
dapat mengurangi atau menghambat aktivitas amilase dan lipase pada pankreas; serta
asam pitat yang merupakan inhibitor penyerapan Fe (Torres et al., 2006).
Senyawa-senyawa ini menyebabkan masalah apabila kacang gude dikonsumsi dalam
jumlah besar. Namun, senyawa antigizi kacang gude sudah lebih sedikit dibanding
kacang kedelai, kacang polong, serta kacang pada umumnya.
Ada beberapa perlakuan untuk mengurangi zat antinutrien dari kacang Gude,
yaitu:
a.
Perendaman,
pengupasan kulit, dan pengukusan
Menurut Tranggono et
al. (1992) aktivitas tripsin inhibitor pada masing-masing kacang-kacangan
(gude, koro benguk dan kacang tolo) mempunyai kecenderungan pola yang sama. Aktivitas
tripsin inhibitor akan menurun sebanyak 91-97% terjadi selama tahapan proses
perendaman, pengupasan kulit dan pengukusan.
b.
Fermentasi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Torres et al. (2006), fermentasi dapat mengurangi asam pitat (48%), dan
aktivitas inhibitor tripsin (39%). Dan Tranggono et al. (1992) melaporkan bahwa dengan fermentasi, akvitas enzim
tripsin meningkat 45-72%. Namun, fermentasi ini tidak mempunyai pengaruh nyata
pada kandungan tannin.
Kacang gude
juga memiliki senyawa beracun, yaitu fitolektin. Fitolektin berinteraksi dengan
glikoprotein pada permukaan sel darah merah kemudian menyebabkan penggumpalan.
Senyawa ini memang ada pada kacang gude tetapi sangat sensitif terhadap
perlakuan panas sehingga pengaruhnya pada tubuh tidak signifikan (Singh dan
Diwakar, 1993).
2.3 Pemanfaatan
terhadap Ayam Pedaging
Pemanfaatan
Kacang Gude yang diapliksikan ke ayam pedaging menunjukan respon positif.
Percobaan kali menggunakan kacang Gude yang di oleh antara lain direbus, disangrai
dan di beri saat kacang Gude dalam keadaan segar atau mentah. Pengukusan kacang
Gude dilakukan dengan menggunakan outoclave
pada sului 120 selama 10 menit. Untuk setiap 5 kg Kacang Gude yang sudah dikukus,
kemudian dioven pada suhu 60 ° C selama 48 jam sedangkan proses penyangraian dilakukan pada sului
160°C selama 10 menit untuk setiap 5 kg .
Percobaan yang dilakukan mendapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Percobaan Kacang Gude
Sumber: (Resnawati, 1998)
Hasil
yang diperoleh menunjukkan bahwa pengolahan tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi
ransum, sedangkan taraf pemberian berbeda sangat nyata. Makin tinggi taraf pemberian
kacang Gude dalam ransum, maka konsumsi ransum makin meningkat. Pertambahan
bobot badan sangat nyata dipeugaruhi pengolahan, taraf pemberian dan interaksinya.
Pengolahan kukus menghasilkan pertambahan bobot badan lebih tinggi daripada
sangrai dan mentah. (Geervani, 1980) menyatakan bahwa pengukusan kacang Gude
dapat meningkatkan nilai biologi, PER dan koefisien cerna pada tikus percobaan
dibandingkan dengan penyangraian. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya
aktivitas tripsin inhibitor pada proses pengukusan. Pertambahan bobot badan
ayam pedaging yang memperoleh ransumdengan taraf kacangGude 20% lebih tinggi
dibandingkan dengan ransum kontrol yang mengandung 40% kacang Gude.
Konversi ransum Kacang Gude kukus sangat nyata lebih
kecil dibandingkan perlakuan lainnya. Sedangkan penyangraian Kacang Gude dapat
meningkatkan konversi ransum. Pengaruh taraf pemberian Kacang Gude dalam ransum
sangat nyata terhadap konversi ransum. Ransum kontrol dan taraf pemberian 20% Kacang
Gude memberikan konversi ransum lebih baik dibandingkan dengan 40% . Hal ini
disebabkan semakin tinggi taraf pemberian Kacang Gude dalam ransum semakin
tinggi konsumsi ransum, akan tetapi pertambahan bobot badan tidak meningkat. Tangtaweepitat
dan Elliot (1989) menyatakan bahwa peningkatan Kacang Gude dalam ransum dapat
meningkatkan angka konversi ransum.
KESIMPULAN
Kacang Gude sangat berpotensi digunakan sebagai pakan
ternak pengganti kedelai dilihat dari kandungan nutrisi dan Kacang Gude mudah ditanam, mempunyai daya adaptasi yang
luas, toleran terhadap kekeringan, tahan rebah dan polong tidak mudah pecali,
sehingga mempunyai potensi yang baik untuk dikembangkan di daerah kering dan
agak tandus. Kacang Gude memliki zat anti nutrisi tetapi dapat diminimalisir
dengan beberapa proses seperti pengukusan, shangrai dan di fermentasi. Percobaan
yang menggunakan Kacang Gude sebagai pakan ayam pedaging dengan perlakuan
pengukusan, dishagrai dan diberikan dalam keadaan mentah mendapatkan hasil
bahwa pengolahan tidak berpengaruh terhadap konsumsi ransum, akan tetapi dapat
meningkatkan pertambahan bobot badan dan menurunkan konversi ransum. Daya
toleransi ayam pedaging terhadap pemberian Kacang Gude mentah dan sangrai
sebanyak 20%, sedangkan Kacang Gude kukus dapat mencapai 40%.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1997. Cajanus cajan (L.) Millsp(Center for New Crops and Plants
Products).http://www.hort.purdue.edu/newcrop/duke_energy/Cajanus_cajan.
Geervani, P. 1980 . Nutritional evaluation of pigeonpea
(variety hyderabad 3A) processed by traditional method . Proceeding of the
International Workshop on Pigeonpeas. December, 15 - 19 th 1980.
Karsono, S dan Sumarno. 1989. Kacang Gude. Balittan
Pangan Malang. Hal 39-42.
Kay, D .E . 1979 . Food Legumes . Tropical Products
Institute Corp and Product Digest. No. 3 . London.
Marsono,
Y., Ratu-Safitri dan Z. Nur. 2005. Antioksidan dalam Kacang-kacangan: Aktivitas
dan Potensi serta
Kemampuannya Menginduksi Pertahanan Antioksidan pada
Model Hewan Percobaan.
Laporan Hasil Penelitian Hitbah Bersaing
XII/2. Lembaga Penelitian Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta.
Messakh, O. S. 2004. Kacang-kacangan : Sumber Protein dan
Pupuk Nitrogen. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Hal 32.
Reniwati, H. 1998. Respon ayam Pedaging terhadap
Pemberian Kacang Gude (Cajanus Cajan
Mill. SP) dalam Ransum. Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1998.
Sathe, S .K . and D .K . Salunke. 1981 . Functional
properties of the great norther bean (Phaseolus vulgaris L .) protein :
emultion, foaming, viscosity and gelation properties. J. ofFood Sci . 46 : 71.
Singh, Faujdar dan B. Diwakar. 1993. Nutritive
Value and Uses of Pigeonpea and Groundnut. International Crops Research
Institute for the Semi-Arid Tropics.India. http://www.icrisat.org/Training/sds.14.
Singh, U.K ., C . JAIN, R . JA2vIBuNATHAN, and D.G. FAms
. 1984 . Nutritional quality of vegetable pigeonpeas (Cajanus Cajan L) : Dry
Matter accumulation, carbohydrates and protein . Journal ofFood Science 49 (3)
: 799 – 802.
Syam, M. 1985. Kacang Glide (Kacang Hiris) prospeknya
cukup baik untuk dikembangkan . Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian 7 :
2 – 3.
Torres, Alexia; J. Frias; M. Granito; and C.
Vidal-Valverde. 2006.
Fermented Pigeon Pea (Cajanuscajan)
Ingredients in Pasta Products. Journal of Agricultural and Food
Chemistry.Vol/No: 54/18. Pg: 6685–6691. http://pubs.acs.org/doi/abs/10.1021/jf0606095.
DiaksespadaSenin, 14 September 2009.
Tranggano,
Sutardi, danBambangKuswijayanto. 1992.AktivitasTripsin
Inhibitor Selama Proses Pembuatan Tempe Kara Benguk (Mucunapruriens),
KacangTolo (Vignaungulgulata), Dan Gude (Cajanuscajan).http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=3501..
Butuh Hiburan? Butuh Refreshing??
BalasHapusYuk Mainkan Live Casino bersama Winning303..
Hadirkan Dealer Profesional dan Cantik Yang Siap Menemani Permainan Anda 24Jam Nonstop!!
Ayo Gabung Dengan Kami...Gratiss!!
Winning303 juga menyediakan permainan lain dengan 1 ID...
1. Sportsbook
2. Poker
3. Slot Online
4. Lottery/Togel
5. Sabung Ayam
Hubungi Kami di :
Customer Service 24 Jam
WA: +6287785425244
Butuh Hiburan? Butuh Refreshing??
BalasHapusYuk Mainkan Live Casino bersama Winning303..
Hadirkan Dealer Profesional dan Cantik Yang Siap Menemani Permainan Anda 24Jam Nonstop!!
Ayo Gabung Dengan Kami...Gratiss!!
Winning303 juga menyediakan permainan lain dengan 1 ID...
1. Sportsbook
2. Poker
3. Slot Online
4. Lottery/Togel
5. Sabung Ayam
Hubungi Kami di :
Customer Service 24 Jam
WA: +6287785425244
Butuh Hiburan? Butuh Refreshing??
BalasHapusYuk Mainkan Live Casino bersama Winning303..
Hadirkan Dealer Profesional dan Cantik Yang Siap Menemani Permainan Anda 24Jam Nonstop!!
Ayo Gabung Dengan Kami...Gratiss!!
Winning303 juga menyediakan permainan lain dengan 1 ID...
1. Sportsbook
2. Poker
3. Slot Online
4. Lottery/Togel
5. Sabung Ayam
Hubungi Kami di :
Customer Service 24 Jam
WA: 0877 8542 5244
Donaco Poker Sebagai Situs Agen Poker Online Uang Asli Yang Menyediakan Transaksi Dari Bank Bca, Bni, Bri, Mandiri dan Danamon Memberikan Minimal Deposit Yang Sangat Murah Serta Menyediakan Hadiah Jackpot Setiap Harinya Dan Bisa Bermain Dengan Para Player Dari Seluruh Kota Yang Ada Di Indonesia.
BalasHapusWaktu Yang Relatif Singkat Dalam Semua Proses Transaksi Akan Semakin Membuat Para Member Betah Dan Puas.
Hubungi Kami Secepatnya Di :
WHATSAPP : +6281333555662
Cara Mengobati Mata Ayam Bangkok Yang Terluka
BalasHapus